……….Dalam waktu sekian jam, kami sudah sampai di Surakarta. Sebelum kami ke pusat kota, kami meluncur ke kampus Universitas Sebelas Maret Fakultas Kedokteran untuk mengurus sesuatu (beli tiket try out SBMPTN! Hehe…). Waktu beli tiket ada cerita lucu nih. Mbaknya yang jaga pendaftaran tanya, “dari SMA mana nih Mas?” Saya jawab, “Dari SMA 1 Yogyakarta.” “Oh alumni ya?”. Deg. Saya kaget mendapatkan jawaban seperti itu dari mbaknya (emang umur gue tidak mencerminkan muka saya ya?). “Enggak mbak. Saya masih kelas tiga.”. Saya jawab singkat rodo arep ngguyu. Lalu mbaknya tanya lagi, “Biasanya sih kalau anak Teladan (fyi: mbaknya anak Padmanaba hehe…) naik Prameks. Dari Jogja Subuh.” Lalu saya jawab, “Oh. Saya Insya Allah naik motor saja mbak. Sama kok cepetnya dengan Prameks”. Karena pembicaraan mulai menimbulkan konflik dan polemik, saya lalu bayar dan pamit pulang. Sebelum kami pulang ke Yogyakarta, kami makan Kupat Tahu khas Surakarta di dekat Masjid Sholikin. Kupat Tahunya unik karena menggunakan mie basah dan kuah yang lebih asam dari kuah Kupat Tahu pada umumnya. Oh ya, Kupat Tahunya juga menggunakan telur dadar. Jadi rasanya unik dan mengesankan. Sebagai pencuci mulut, kami memesan Es Puter khas Surakarta yang terkenal seantero jagat. Es Puternya spesial pakai Tape Ketan. Aromanya wangi dan sedap. Sehingga aroma dan rasa dari Es Puternya tidak monoton. Setelah puas makan, melanjutkan perjalanan panjang ke Yogyakarta tercinta.
Target kami saat perjalanan pulang adalah sampai ke Masjid Al Muttaqien, Prambanan saat Maghrib. Tapi saat Maghrib kami baru sampai di daerah Klaten. Itupun belum masuk ke Kota Klaten. Akhirnya kami shalat Maghrib di sebuah masjid di daerah Penggung. Setelah kami shalat Maghrib, kami ternyata bertemu simbah dari teman saya. Akhirya kami diundang ke rumah beliau dan dijamu. Alhamdulillah kami dijamu dengan sajian minuman Susu Jahe Panas dengan Gula Jawa. Rasa manisnya Gula Jawa dan Hangatnya Jahe mampu membuat suasana yang dingin menjadi hangat dan nikmat. Setelah kami puas minum, kami pamit pulang ke Yogyakarta. Alhamdulillah perjalanan ke Jogja lancar sehingga kami bisa cepat sampai Jogja.
Sekian cerita perjalanan kami ke Candi Cetho. Sebuah perjalanan yang hampir menyentuh Jawa Timur. Sebuah perjalanan yang inspiratif dan mengesankan. Sebuah petualangan baru di daerah yang belum pernah kita kenal.
Insya Allah saya akan kembali memposting perjalanan touring ke daerah-daerah lain.
Thanks for reading. Semoga bermanfaat.
Wassalamualaykum warahmatullahi wabarakatuh.
Minggir, Sleman, Yogyakarta, INA.